Barangsiapa pada bulan itu mendekatkan diri kepada Allah dengan satu kebaikan, ia seolah-olah mengerjakan satu ibadah wajib pada bulan yang lain | Oleh karena itu, ulama berbeda pendapat mengenai ada-tidaknya qadha bagi orang yang sengaja tidak berpuasa |
---|---|
Untuk memudahkan pembaca, kami tidak menjelaskan sisi kelemahan hadits, namun hanya akan menyebutkan kesimpulan para pakar hadits yang menelitinya | Ramadhan adalah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya maghfirah ampunan dan akhirnya pembebasan dari api neraka |
Tidak ada seorang pun ulama hadits yang berangapan seperti ini, baik dari perkataan maupun perbuatan Nabi.
13Tirmidzi 682, dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi Adapun mengenai apa yang diyakini oleh sebagian orang, bahwa setiap amalan sunnah kebaikan di bulan Ramadhan diganjar pahala sebagaimana amalan wajib, dan amalan wajib diganjar dengan 70 kali lipat pahala ibadah wajib diluar bulan Ramadhan, keyakinan ini tidaklah benar berdasarkan hadits yang lemah ini | Hadits ini juga dhaif, sebagaimana dikatakan oleh Al Albani di Silsilah Adh Dhaifah 653 |
---|---|
Dan doa dengan lafadz yang semisal, semua berkisar antara hadits lemah dan munkar | Mudah-mudahan Allah melimpahkan rahmat dan ampunannya kepada kita di bulan mulia ini |
Yang benar, jika dari hadits ini terdapat orang yang meyakini bahwa puasa Ramadhan tidak diterima jika belum membayar zakat fithri, keyakinan ini salah, karena haditsnya dhaif.
29Atau dengan kata lain, ini adalah hadits palsu | Hadits ini sering dibawakan para khatib dan dikaitkan dengan Ramadhan, yaitu untuk mengatakan bahwa jihad melawan hawa nafsu di bulan Ramadhan lebih utama dari jihad berperang di jalan Allah |
---|---|
Bahkan jihad yang tidak wajib pun merupakan amalan sunnah yang paling dianjurkan | Keduanya, tentu tidak bernilai ibadah, bahkan bisa dinilai sebagai tidur yang tercela |
Maka, hendaknya seseorang menjadikan bulan ramadhan sebagai kesempatan baik untuk memperbanyak amal kebaikan, bukan bermalas-malasan.